Aku adalah perempuan
Makanya ia bilang aku cantik
Dan mereka memerhatikan segala gerak-gerik
Makanya mereka bilang aku cantik
Aku perempuan yang punya banyak kekurangan
Makanya ia bantu dan ulurkan tangan
Dan mereka sungguh tertarik dengan wajah dan perawakan
Makanya mereka bilang aku bidadari turun dari kayangan
Ketika suatu hari aku menerima uluran tangan yang ia julurkan
Aku sadar aku perempuan dengan perasaan
Lalu perasaan bercampur aduk bagai warna
Warna bercampur aduk bagai kotoran
Warna dan kotoran sama-sama membingungkan
Ketika perasaan dikaitkan dengan keadaan
Tak ada yang masuk akal
Karena yang masuk akal ialah pikiran
Dan pikiran hilang
Ketika perasaan diguncang
Pikiran tidak menetap
Persis manusia yang suka berlalu-lalang
Apalah artinya perasaan begitu dalam
Sedalam samudera dan tubuhku adalah luapan emosi?
Apalah artinya bertukar pikiran dan angan begitu sering
Ketika terciprat air saja lengah, terguncang ombak saja pindah?
Ia itu salah ketika jatuh cinta pada wajah
Jatuh cinta itu pada perasaan
Karena perasaan itu melimpah dan merekah
Masa jatuh cinta pada pandangan?
Perempuan memang hakikatnya indah
Kalau Ia sadar, perempuan itu ada di seluruh penjuru ruangan
Ruangan penuh dengan cermin dan rayuan
Ketika aku tatap lagi wajahku, tubuhku, di antara pantulan bayangan di cermin
Mataku rembulan yang merembes air banjir;
Bulat dan ketika bertemu cahaya matahari panas bak lava merah mengalir sekujur tubuh
Aku tak penuh;
Tak utuh